Jumat, 22 Agustus 2014

HOMBO BATU


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxNLc_7yQ-eRjkhrqj77edLSKaWKDS_FPM8Ann7xWLikUia-pTK8cpmrEf6S-vwzrWf3lvjOaL9oHY9JkW-KpWzoOTdozAD3eWaWiqKdsEOW9YQ2suyaYzkJnahiaDpHJV68cu3sCwnQ/s1600/Lompat+Batu+Budaya+Indonesia.jpgLompat batu adalah salah satu budaya asli NIAS, lompat batu atau fahombo. Hombo Batu adalah salah satu olahraga untuk pendewasaan anak laki-laki di daerah Nias, namun dari zaman ke zaman Hombo Batu menjadi salah satu budaya yang menarik dan unik hingga ke seluruh dunia.
Tata caranya adalah pada zaman dahulu pemuda Nias akan mencoba untuk melompati batu setinggi lebih dari 2 meter, dan jika mereka berhasil mereka akaan menjadi lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah. Sejak usia 10 tahun, anak lelaki di Pulau Nias akan bersiap untuk melakukan giliran "fahombo" mereka. Sebagai ritual, fahombo dianggap sangat serius dalam adat NIAS. Anak lelaki akan melompati batu tersebut untuk mendapat status kedewasaan mereka, dengan mengenakan busana pejuang Nias, menandakan bahwa mereka telah siap bertempur dan memikul tanggung jawab laki-laki dewasa.
Batu yang harus dilompati dalam fahombo berbentuk seperti sebuah monumen piramida,dengan permukaan atas datar. Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar 90 cm, dan panjang 60 cm. Pelompat tidak hanya harus melompati tumpukan batu tersebut, tapi ia juga harus memiliki teknik untuk mendarat, karena jika dia mendarat dengan posisi yang salah, dapat menyebabkan cidera otot dan patah tulang. 

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates