Jumat, 22 Agustus 2014

RUWAT RAMBUT GIMBAL


http://www.yukpegi.com/wp-content/uploads/2013/07/Upacara-Ruwatan-Anak-Gimbal-Dieng-2.jpgRuat Rambut Gimbal adalah acara rutin yang di laksanakan oleh masyarakat yang berada di daerah dieng. Di Dieng, beberapa anak memiliki rambut gimbal asli yang dilatar belakangi oleh keyakinan dan mitos warga setempat. Caranya adalah rambut anak-anak yang gimbal secara alami tersebut akan dipotong kemudian diupacarakan untuk dilarung ke sungai.


Rambut gimbal anak Dieng dipercayai sebagai titipan penguasa alam gaib dan baru bisa dipotong setelah adanya permintaan dari anak bersangkutan. Ada juga permintaan dari si anak yang harus dipenuhi dan keinginan ini pun tidak bisa diintervensi pihak lain termasuk oleh orang tuanya. Permintaan tersebut harus dipenuhi, tidak boleh kurang atau lebih. Kadang si anak bisa meminta apa saja, belum lagi pelaksanaan ruwatan gembel atau ritus pemotongan rambut gimbal yang membutuhkan biaya cukup besar. Kadang apabila permintaan si anak tidak dikabulkan maka si anak akan kembali sakit dan rambut gimbalnya kembali tumbuh.
Sebelum upacara pemotongan rambut, akan dilakukan ritual doa di beberapa tempat agar upacara dapat berjalan lancar. Tempat-tempat tersebut adalah Candi Dwarawati, komplek Candi Arjuna, Sendang Maerokoco, Candi Gatot Kaca, Telaga Balai Kambang, Candi Bima, Kawah Sikidang, komplek Pertapaan Mandalasari (gua di Telaga Warna), Kali Pepek, dan tempat pemakaman Dieng. Malam harinya akan dilanjutkan upacara Jamasan Pusaka, yaitu pencucian pusaka yang dibawa saat kirab anak-anak rambut gimbal untuk dicukur.
Ada dua versi tentang asal-usul anak Dieng yang berambut gimbal ini. Pertama, yang umum beredar di masyarakat adalah rambut gimbal tersebut adalah titipan Kyai Kolodete, yaitu nenek moyang masyarakat Dieng yang pertama kali membuka desa tersebut. Kyai Kolodete bersumpah tidak akan memotong rambutnya dan tidak akan mandi sebelum desa yang dibukanya menjadi makmur. Kelak keturunannya akan mempunyai ciri rambut sama seperti dirinya dan itu pertanda akan membawa kemakmuran bagi desanya. Versi kedua adalah rambut gimbal tersebut titipan Kanjeng Ratu Kidul di Pantai Selatan. Kepercayaan ini diyakini masyarakatnya yang sebagian masih menganut kepercayaan Kejawen.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates